tag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post5578766240484846181..comments2022-03-31T13:04:19.854-07:00Comments on iwang: dampak kolonialismeiwanghttp://www.blogger.com/profile/08628782091087471509noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-11113419828907798392009-03-03T02:26:00.000-08:002009-03-03T02:26:00.000-08:00Partai Nasional IndonesiaPNI atau Partai Nasional ...Partai Nasional Indonesia<BR/>PNI atau Partai Nasional Indonesia adalah partai politik tertua di Indonesia. Partai ini didirikan pada 4 Juli 1927 dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia dengan ketuanya pada saat itu adalah Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo<BR/>Propaganda PNI di tahun 1920-an<BR/>• 1927 - Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini.<BR/>• 1928 - Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia<BR/>• 1929 - PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan baru dilakukan pada tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja<BR/>• 1930 - Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung.[2] Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya.<BR/>• 1931 - Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April 1931. Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.<BR/>• 1933 - Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan 1942<BR/>• 1934 - Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942<BR/>• 1955 - PNI memenangkan Pemilihan Umum 1955.<BR/>• 1999 - Di pimpin oleh Supeni mantan Duta besar keliling Indonesia. PNI Mengikuti pemilu pasca runtuhnya kekuasaan Presiden Soeharto.<BR/>• 2000 - Setelah Kongres Nasional pada tanggal 6 Juli 2000, PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati Soekarno, anak dari Soekarn<BR/>Tokoh-tokoh dan mantan tokoh-tokoh<BR/>• Dr. Tjipto Mangunkusumo<BR/>• Mr. Sartono<BR/>• Mr Iskaq Tjokrohadisuryo<BR/>• Mr Sunaryo<BR/>• Soekarno<BR/>• Moh. Hatta<BR/>• Gatot Mangkuprojo<BR/>• Soepriadinata<BR/>• Maskun Sumadiredja<BR/>• Amir Sjarifuddin<BR/>• Wilopo<BR/>• Ali Sastroamidjojo<BR/>• Djuanda Kartawidjaja<BR/>• Mohammad Isnaeni<BR/>• Supeni<BR/>• Sukmawati Soekarno<BR/>• Agus Supartono Supeni<BR/><BR/>olivin setia grahaOLIVINhttps://www.blogger.com/profile/11078124965573200326noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-26777897361361237752009-03-01T04:11:00.000-08:002009-03-01T04:11:00.000-08:00Bpak cakeup..Eva dah masukin tugasnya.. bener gak ...Bpak cakeup..<BR/><BR/>Eva dah masukin tugasnya.. bener gak yah..?<BR/>bingung tau pak..<BR/>>,<Unknownhttps://www.blogger.com/profile/09567386363055214557noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-7321522311663903392009-03-01T04:10:00.000-08:002009-03-01T04:10:00.000-08:00Partai Nasional Indonesia (PNI) di bentuk di Bandu...Partai Nasional Indonesia (PNI) di bentuk di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 dengan tokoh - tokohnya Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo. Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai sekretaris / bendahara, dan Dr. Samsi sebagai komaris.<BR/>Dalam anggran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri”. Artinya, memperbaiki poitik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri. Sikapnya yang non-koopertif diwujudkan antara lain dengan tidak ikut dewan – dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.<BR/>Cabang – cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. Menyusul kemudian dalam tahun 1928 berdiri beberapa cabang lainya, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makassar, dan Manado. Paad atahun 1928, anggota PNI tercatat 2.787 orang. Selama sekitar setengah tahun, yaitu sampai dengan Mei 1929, jumlah anggota PNI mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 3.860 orang. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari propaganda yng sangat aktif dilakukan. Jelas sekali bahwa popularitas rapat - rapat umum yang diselenggarakan oleh PNI disebabkan oleh pengaruh Ir. Soekarno dengan pidato – pidatonya yang sangat menarik perhatian rakyat.<BR/><BR/>Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut.<BR/>a. Usaha ke dalam, yaitu usaha - usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lain mengadakan kursus - kursus, mendirikan sekolah - sekolah dan bank - bank.<BR/>b. Usaha ke luar dangan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain melalui rapat - rapat umum dan menerbitkan surat kabar Banteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Batavia.<BR/><BR/>Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa sangat mencemaskan pemerintah kolonial Belanda. Gubernur jendral yang berkuasa pada waktu itu dalam pembukaan siding Volksraad pada tanggal 15 Mei 1928 mengharapkan kesadaran rakyat terhadap nasionalisme yang ekstrim. Dikemukakan juga bahwa non-kooperasi yang dijalankan oleh PNI bersifat bermusuha terhadap pemerintah. Meskipun ad peringatan halus tersebut, cabang - cabang PNI malah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun 1929, kandidat anggota PNI berjumlah sekitar 6000 orang di daerah Priangan, Bandung.<BR/><BR/>Propaganda PNI menimbulkan zaman baru dalam pikiran dan perasaan orang Indonesia. Propaganda itu dirancang oleh perhimpunan Indonesia dan dilaksanakan oleh PNI. Dalam melaksanakan kegiatannya, PNI juga banyak dibantu oleh - oleh tokoh - tokoh mantan Perhimpunan Indonesia. Apabila dibandingkan dengan jumlah anggota Sarekat Islam, jumlah anggota PNI jauh lebih kecil. Akan tetapi, pengaruh Ir. Soekarno sebagai pemimpin PNI dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di kalangan masyarakat Indonesia.<BR/>Pemerintahan Hindia Belanda kemudian melakukan penangkapan – penangkapan dan penggeledhan – penggeledahan di banyak tempat. Pada tanggal 29 Desember 1929, Ir. Soekarno (Ketua PNI), R. Gatot Mangkupraja, (Sekretaris II PB PNI), Maskoen Sumadireja (Sekretaris II Pengurus PNI Bandung), dan Supriadinata (anggota PNI cabang Bandung) ditangkap oleh polisi Yogyakarta. Selain itu, di Batavia dilakukan 50 penggeledahan dan penangkapan, di Bandng 41, di Cirebon 24, di Pekalongan 42, di Sukabumi dan di Cianjur 31, di Surakarta 11, di Medan 25, serta di tempat – tempat lain di Indonesia yang jumlah semuanya lebih dari 400 penangkapan. Kaum pergerakan nasional melakukan protes, demikian halnya Perhimpunan Indonesia, Partai Buruh, dan Partai Komunis di Negeri Belanda.<BR/>Empat tokoh PNI yang ditangkap tersebut kemudian diajukan ke pengadilan Bandung. Sidang pengadilan itu dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930 hingga 29 Septmber 1930. Dalam sidang tersebut Ir. Soekarno membacakan pidato pembelaan berjudul Indonesia Menggugat. Dalam pidato pembelaanya itu, Ir, Soekarno menandaskan bahwa “kini telah jelas bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan kaum komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinnya telah merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya Zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok – kelompok kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat dunia yang terbelakang dan diperbodohi”. Pada tanggal 22 Desember 1930, para pemimpin PNI tersebut dijatuhi hukuman penjara di Sukamiskin, Bandung.Unknownhttps://www.blogger.com/profile/09567386363055214557noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-83862408012185329422009-02-27T22:00:00.000-08:002009-02-27T22:00:00.000-08:00Latar belakangBulan Oktober 1941, Jenderal Hideki ...Latar belakang<BR/>Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.<BR/>Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.<BR/>Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.<BR/>Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.<BR/> Garis waktu<BR/> 1941<BR/>6 Januari, Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis lain. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan ke Suriname. <BR/>11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru dan lebih agresif di bawah Yoshizawa tiba di Batavia. <BR/>Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditolak Van Mook. <BR/>14 Mei - Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini. <BR/>6 Juni - Perundingan antara Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan ada konsesi yang akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke Britania dan Amerika Serikat. <BR/>11 Juli - Volksraad membentuk sebuah milisi Indonesia. <BR/>25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan sebuah "protektorat" atas Indochina. <BR/>26 Juli - Semua asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan. <BR/>30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan menjanjikan untuk mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang. <BR/>30 November - Angkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi. <BR/>5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan kepada Australia untuk mengirimkan pasukannya ke Ambon dan Timor. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada 7 Desember. <BR/>8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda, di antara bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang. <BR/>10 Desember - Kapal-kapal perang Britania, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu sama lain di lepas pantai Malaya. <BR/>16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya. <BR/>17 Desember – Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Portugis. Diktator Portugal Salazar memprotes. <BR/>17 Desember - Jepang melakukan serangan udara atas Ternate. <BR/>Jepang mendarat di Sarawak. <BR/>22 Desember – Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina. <BR/>Hatta menulis sebuah artikel surat kabar yang menyerukan agar bangsa Indonesia melawan Jepang. <BR/>24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan Britania di Kuching, Sarawak. <BR/> 1942<BR/> Januari<BR/>2 Januari - Jepang merebut kota Manila. <BR/>3 Januari - Jepang merebut Sabah. <BR/>6 Januari - Jepang merebut Brunei. <BR/>6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon. <BR/>10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan (Tarakan) dan Sulawesi (Manado). <BR/>11 Januari - Jepang merebut Tarakan. <BR/>12 Januari - Van Mook melakukan perjalanan darurat ke Amerika Serikat, meminta tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan Sekutu. <BR/>13 Januari - Jepang merebut Manado. <BR/>15 Januari - Jen. Wavell dari Britania mengambil alih komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Britania, Belanda, Amerika) di dalam perang. <BR/>16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda. <BR/>23 Januari - Jepang merebut Balikpapan meskipun terdapat serangan balasan dari Belanda dan A.S. <BR/>25 Januari - Jepang merebut Kendari di Sulawesi. <BR/>30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut hingga 2 Februari. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia menjadi korban, banyak di antaranya yang dibantai pada Februari setelah ditawan. <BR/>Pasukan Britania mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura. <BR/>Februari<BR/>1 Februari - Jepang merebut Pontianak. <BR/>3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Jawa. <BR/>4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut antara Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu untuk mundur hingga ke Cilacap. Jepang maju hingga ke Sulawesi. <BR/>6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang. <BR/>8 Februari - Jepang mulai melakukan serangan utama atas Singapura. <BR/>9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang. <BR/>10 Februari - Jepang merebut Makassar. <BR/>13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang, merebut kota dan industri minyaknya yang berharga. <BR/>15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Britania ditawan sebagai tawanan perang. <BR/>18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu melakukan serangan. Bali diduduki Jepang. <BR/>19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut antara Bali dan Lombok): sebuah satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Serangan udara pertama Jepang atas Darwin, Australia. <BR/>20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah menguasai Timor. <BR/>23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatra Utara, dengan dukungan Jepang. <BR/>Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara Belanda melakukan evakuasi. <BR/>Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu. <BR/>Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan perang gerilya. <BR/>27 Februari <BR/>Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut India-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (Flagship) De Ruyter.<BR/><BR/>28 Februari <BR/>Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.<BR/>[sunting] Maret<BR/>Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.<BR/>Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.<BR/>1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten. <BR/>Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya. <BR/>Serangan udara Jepang atas Medan. <BR/>5 Maret - Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia. <BR/>7 Maret - Jepang merebut Cilacap. <BR/>7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang. <BR/>8 Maret - Jepang merebut Surabaya. <BR/>9 Maret <BR/>Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara India Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.<BR/>Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.<BR/>11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang sedang mengundurkan diri. <BR/>12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh selesai sekitar 15 Maret. <BR/>12 Maret - Jepang tiba di Medan. <BR/>18 Maret - Jepang merebut Padang. <BR/>28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh. <BR/>Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua organisasi yang ada. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih dilarang. <BR/>Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25 di Sumatra (markas besar di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas besar di Makassar). <BR/>April<BR/>Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus berperang, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dinyatakan bersalah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer Australia setelah perang.<BR/>7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah menyerahnya Belanda. <BR/>7 April - Jepang merebut Ternate. <BR/>Jepang mencoba untuk membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda. <BR/>ABDACOM dibubarkan. Britania dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Britania akan mencoba untuk merebut kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang bekerja sama dengan Australia). <BR/>19 April - Jepang merebut Hollandia (kini Jayapura). <BR/>[sunting] Mei<BR/>9 Mei - Jepang menduduki Lombok. <BR/>13 Mei - Jepang menduduki Sumbawa. <BR/>14 Mei - Jepang mendarat di Flores, pendudukan selesai pada 17 Mei. <BR/>16 Mei - Jepang menduduki Sumba. <BR/> Juni<BR/>17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda. <BR/>Juli<BR/>Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura bekerja sama dengan Jepang. Tujuan akhirnya, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba untuk menduuh Soekarno sebagai kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Britania dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk..<BR/>Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.<BR/>Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan Tanimbar. <BR/>Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta. <BR/>Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno untuk mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah. <BR/>Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer Jepang. <BR/>30 Juli - Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai. <BR/>31 Juli - Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki. <BR/> Agustus, September, Oktober<BR/>29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon. <BR/>September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk memberi hormat kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah, Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut. Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata kepada Jepang walaupun kemudian berhasil ditumpas dan beliau dihukum mati di Ancol. Sebagai penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama jalan terpenting di Tasikmalaya. <BR/>Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan. <BR/>16 Oktober – Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor. <BR/>Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk dijadikan pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.<BR/>Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:<BR/>1.kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang. <BR/>2.pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang. <BR/>3.perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur " bagi tentara-tentara Jepang. <BR/>Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam keadaan yang buruk pula.<BR/>Namun, kejahatan-kejahatan perang di -- yang sangat serius -- pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu "lunak". Bahkan ada sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.<BR/> November, Desember<BR/>November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang. <BR/>Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada. <BR/>7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang selesai. <BR/>27 Desember - Jepang membuka kamp interniran pertama untuk perempuan Belanda di Ambarawa. <BR/> 1943<BR/>Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin untuk mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Ia seorang komunis namun menerima dana dari pemerintah Belanda untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap Jepang. <BR/>9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat. <BR/>10 Februari - Gerilyawan Autralia ditarik dari Timor Portugis setelah setahun berperang di dalam hutan. <BR/>9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat), sebuah sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta dan Ki Hadjar Dewantara salah satu anggotanya. <BR/>Jepang membentuk sayap militer lokal, disebut Heiho untuk menjadi unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi antara sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang. <BR/>Juli, Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan Selatan <BR/>7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan otonomi terbatas bagi Indonesia dalam pidatonya di Gambir. <BR/>13 Agustus - Amerika melancarkan serangan bom dari Australi terhadap Balikpapan. <BR/>Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di sekitar waktu ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang. <BR/>September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di Kalimantan Selatan dan Barat. <BR/>8 September - Perintah dari Markas Besar Militer Jepang di Saigon untuk membentuk "Giyugun" (angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia Tenggara. Pada akhir peperangan, sekitar dua juta orang Indonesia telah direkrut untuk menjadi Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang merasa perlu merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena tentara Jepang terus ditarik untuk perang dengan Sekutu di Pasifik. <BR/>3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa disebut PETA (Pembela Tanah Air). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung kekuatan Jepang dibanding persiapan untuk kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, ada 120.000 pejuang tergabung dalam PETA. Kelompok ini yang kemudian akan membentuk inti Angkatan Bersenjata Indonesia. <BR/>24 Oktober, payung organisasi MIAI berganti nama menjadi Masyumi (Majelis Syurah Muslimin Indonesia). <BR/>Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap penduduk desa (romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras. <BR/>Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan akhir merebut kembali Hindia Belanda. <BR/>3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia untuk bergabung dengan PETA. <BR/>10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo berangkat ke Tokyo untuk bertemu dengan Kaisar Jepang. Ini adalah pertama kali Soekarno bepergian ke luar negeri. <BR/>Desember, Barisan Hizbullah dibentuk oleh Jepang, sebuah angkatan perang pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi. <BR/> 1944<BR/>Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi pemimpinnya. <BR/>19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh. <BR/>22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura). <BR/>9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat. <BR/>17 Mei - Serangan udara Sekutu di Surabaya. <BR/>21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak. <BR/>4 Juni - Jepang melancarkan serangan balik ke Biak. <BR/>Agustus, Barisan Pelopor yang dibentuk oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng). <BR/>11 Agustus - Serangan udara Sekutu di Palembang. <BR/>28 Agustus - Ambon luluh lantak akibat serangan udara Sekutu. <BR/>8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam waktu yang tidak lama lagi. <BR/>8 September - tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari Biak. <BR/>15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sebagai penasehat saja). <BR/>Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke Balikpapan. Jepang mengorganisir sebuah Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif. <BR/>November, Gubernur Militer Kumashaki Harada digantikan oleh Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII menjadi Susuhunan Surakarta. <BR/> 1945<BR/>Januari-April<BR/>14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang. <BR/>1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sebuah komite untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia, diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggota-anggotanya antara lain Soekarno, Hatta, Wahid Hasyim, dll. Pemimpinnya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat. <BR/>April, Laksamana Maeda, pimpinan intelijen Angkatan Laut di Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta ke Makassar. <BR/>30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di Tarakan. <BR/>Mei<BR/>3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah, berhasil membunuh seluruh tentara Jepang. <BR/>29 Mei - Diselenggarakan sidang pertama BPUPKI yang berlangsung sampai 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia baru harus mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan semua area samudra antara pulau-pulau sebagai perairan teritorial. Kontroversi terus berlanjut diantara peserta sidang BPUPKI mengenai aturan Islam dalam Indonesia yang baru. <BR/> Juni<BR/>Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato. <BR/>1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin "Pancasila" di depan BPUPKI. <BR/>10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda mendarat di Sumatra Utara. <BR/>22 Juni - Sebuah komisi khusus dipimpin Soekarno dibentuk untuk memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan untuk mengikuti Hukum Islam. <BR/>24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera. <BR/>Juli<BR/>Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia. <BR/>1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika menjatuhkan bom di Watampone. <BR/>8 Juli - Sekolah Islam Tinggi didirikan di Jakarta (ini menjadi cikal bakal IAIN) <BR/>10 Juli-17 Juli - Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia. Hatta melakukan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan agar rakyat yang berada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan Portugis dapat memilih apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas anggota memilih bahwa Indonesia harus memasukkan Malaya, Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. <BR/>11 Juli - Amerika melancarkan serangan udara di Sabang. <BR/> Periode menjelang Kemerdekaan RI<BR/> Proklamasi Kemerdekaan Indonesia<BR/>Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.<BR/>7 Agustus - BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).<BR/>Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.<BR/>Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air pada tanggal 14 Agustus 1945, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.<BR/>15 Agustus - Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.<BR/>Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.<BR/>Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.<BR/>Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.<BR/>Tentara Pembela Tanah Air, kelompok muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran kemudian dibagi-bagikan berisi tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri.<BR/> Pasca-Kemerdekaan<BR/> <BR/><BR/>Rapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pad atanggal 25-26 November 1945<BR/>18 Agustus - PPKI membentuk sebuah pemerintahan sementara dengan Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.<BR/>Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.<BR/>Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan membubarkan PETA Dan Heiho. Banyak anggota kelompok ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan.<BR/>23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri. Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai dibentuk dari bekas anggota PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu untuk membubarkan diri.<BR/>29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah diumumkan pada 18 Agustus, ditetapkan sebagai UUD 45. Soekarno dan Hatta secara resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI kemudian berubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bertugas sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bertugas pada 31 AgusrIdWan Djhttps://www.blogger.com/profile/03666011186019080851noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-43545428675981571712009-02-27T21:23:00.000-08:002009-02-27T21:23:00.000-08:00LATAR BELAKANG dan SEJARAH PKI ...LATAR BELAKANG dan SEJARAH PKI (ANDRI LESMANA)<BR/><BR/><BR/>Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 dan dicap oleh rezim Orde Baru ikut mendalangi insiden G30S pada tahun 1965. Namun tuduhan dalang PKI dalam pemberontakan tahun 1965 tidak pernah terbukti secara tuntas, dan masih dipertanyakan seberapa jauh kebenaran tuduhan bahwa pemberontakan itu didalangi PKI. Sumber luar memberikan fakta lain bahwa PKI tahun 1965 tidak terlibat, melainkan didalangi oleh Soeharto (dan CIA). Hal ini masih diperdebatkan oleh golongan liberal, mantan anggota PKI dan beberapa orang yang lolos dari pembantaian anti PKI. Setidaknya lebih dari lima teori berusaha mengungkap kejadian tersebut. Namun teori-teori yang terkadang saling berlawanan menjadikanya diskusi besar sampai hari ini.<BR/>Sebelum Revolusi Indonesia<BR/>Gerakan Awal PKI<BR/>Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.<BR/>Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdika".<BR/>Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti di Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.<BR/>ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Ra’jat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia. Pada 1919, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.<BR/>Pembentukan Partai Komunis<BR/>Pada awalnya PKI adalah gerakan yang menyusup ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaun diangkat sebagai ketua partai.<BR/>PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920.<BR/>Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).<BR/><BR/>Pemberontakan 1926<BR/>Pada November 1926 PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan kolonial di Jawa Barat dan Sumatra Barat. PKI mengumumkan terbentuknya sebuah republik. Pemberontakan ini dihancurkan dengan brutal oleh penguasa kolonial. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua . Beberapa orang meninggal di dalam tahanan. Banyak aktivis politik non-komunis yang juga menjadi sasaran pemerintahan kolonial, dengan alasan menindas pemberontakan kaum komunis. Pada 1927 PKI dinyatakan terlarang oleh pemerintahan Belanda. Karena itu, PKI kemudian bergerak di bawah tanah.<BR/>Rencana pemberontakan itu sendiri sudah dirancang sejak lama. Yakni didalam perundingan rahasia aktivis PKI di Prambanan. Rencana itu ditolak tegas oleh Tan Malaka, salah satu tokoh utama PKI yang mempunyai banyak massa terutama di Sumatra. Penolakan tersebut membuat Tan Malaka di cap sebagai pengikut Lev Trotsky yang juga sebagai tokoh sentral perjuangan Revolusi Rusia. Walau begitu, beberapa aksi PKI justru terjadi setelah pemberontakan di Jawa terjadi. Semisal Pemberontakan Silungkang di Sumatra.<BR/>Pada masa awal pelarangan ini, PKI berusaha untuk tidak menonjolkan diri, terutama karena banyak dari pemimpinnya yang dipenjarakan. Pada 1935 pemimpin PKI Musso kembali dari pembuangan di Moskwa, Uni Soviet, untuk menata kembali PKI dalam gerakannya di bawh tanah. Namun Musso hanya tinggal sebentar di Indonesia. Kini PKI bergerak dalam berbagai front, seperti misalnya Gerindo dan serikat-serikat buruh. Di Belanda, PKI mulai bergerak di antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kalangan organisasi nasionalis, Perhimpoenan Indonesia , yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol PKI.<BR/><BR/>Setelah kemerdekaan: bangkit kembali<BR/>Setelah pemerintahan Jepang menyerah kalah kepada Tentara Sekutu pada 1945, PKI muncul kembali di panggung politik Indonesia dan ikut serta secara aktif dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan nasional. Banyak satuan-satuan bersenjata yang berada di bawah kontrol ataupun pengaruh PKI. Meskipun milisi-milisi PKI memainkan peranan penting dalam perlawanan terhadap Belanda, Soekarno khawatir bahwa semakin kuatnya pengaruh PKI akhirnya akan mengancam posisinya. Lain daripada itu, perkembangan PKI dirasakan sangat mengancam kelompok-kelompok kanan dalam dunia politik Indonesia, maupun Amerika Serikat.<BR/>Peristiwa Madiun 1948<BR/>Pada Februari 1948 PKI dan unsur-unsur kiri dari Partai Sosialis Indonesia membentuk sebuah front bersama, yaitu Front Demokratis Rakjat. Front ini tidak bertahan lama, namun unsur-unsur kiri Psi kemudian bergabung dengan PKI. Pada saat ini milisi-milisi Pesindo berada di bawah kontrol PKI.<BR/>Pada 11 Agustus 1948 Musso kembali ke Jakarta setelah mengembara selama 12 tahun di Uni Soviet tanpa pemberitahuan dan penjelasan yang kuat. Politbiro PKI dibentuk kembali, dengan pemimpinnya antara lain Dipa Nusantara Aidit, M.H. Lukman dan Njoto.<BR/>Setelah penandatanganan Perjanjian Renville (1948), banyak satuan-satuan bersenjata republiken yang kembali dari daerah-daerah konflik. Hal ini memberikan rasa percaya diri di kalangan kelompok sayap kanan Indonesia bahwa mereka akan mampu menandingi PKI secara militer. Satuan-satuan gerilya dan milisi yang berada di bawah pengaruh PKI diperintahkan untuk membubarkan diri. Di Madiun, sekelompok militer yang dipengaruhi PKI yang menolak perintah perlucutan senjata tersebut dibunuh pada bulan September tahun yang sama. Pembunuhan ini menimbulkan pemberontakan bersenjata. Hal ini menimbulkan alasan untuk menekan PKI. Sumber-sumber militer menyatakan bahwa PKI telah memproklamasikan pembentukan “Republik Soviet Indonesia” pada 18 September 1948 dengan Musso sebagai presidennya dan Amir Sjarifuddin sebagai perdana menterinya. Pada saat yang sama PKI menyatakan menolak pemberontakan itu dan menyerukan agar masyarakat tetap tenang. Pemberontakan ini ditindas oleh pasukan-pasukan republik, dan PKI kembali mengalami masa penindasan. Pada 30 September Madiun berhasil dikuasai oleh pasukan-pasukan Republik dari Divisi Siliwangi. Beribu-ribu kader partai dibunuh dan 36.000 orang dipenjarakan. Di antara mereka yang dibunuh termasuk Musso yang dibunuh pada 31 Oktober dengan alasan bahwa ia berusaha melarikan diri dari penjara. Amir Sjarifuddin, tokoh Partai Sosialis Indonesia, pun dibunuh pada peristiwa berdarah ini. Aidit dan Lukman mengungsi ke Republik Rakyat Cina. Namun PKI tidak dilarang dan terus berfungsi. Pada 1949 partai ini mulai dibangun kembali. Walau begitu, ada sejarawan yang mengatakan bahwa kasus tersebut adalah murni kesalahpahaman di dalam tubuh TNI saat itu. Apapun itu, gerakan pemberontakan Madiun telah memberi kesempatan bagi pemimpin Indonesia guna menghadapi Belanda lewat tekanan politik. Hal ini membuktikan pada Amerika Serikat bahwa Indonesia punya peluang besar menjadi negara komunis berkurang. Sekaligus memberi kesempatan Soviet untuk mengevaluasi kegagalan Musso di Madiun.<BR/>Bangkit kembali<BR/>Pada 1950, PKI memulai kembali kegiatan penerbitannya, dengan organ-organ utamanya yaitu Harian Rakjat dan Bintang Merah. Pada 1950-an, PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di bawah pimpinan D.N. Aidit, dan mendukung kebijakan-kebijakan anti kolonialis dan anti Barat yang diambil oleh Presiden Soekarno. Adit dan kelompok di sekitarnya, termasuk pemimpin-pemimpin muda seperti Sudisman, Lukman, Njoto dan Sakirman, menguasai pimpinan partai pada 1951. Pada saat itu, tak satupun di antara mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Di bawah Aidit, PKI berkembang dengan sangat cepat, dari sekitar 3.000-5.000 anggota pada 1950, menjadi 165 000 pada 1954 dan bahkan 1,5 juta pada 1959 [4]<BR/>Pada Agustus 1951, PKI memimpin serangkaian pemogokan militan, yang diikuti oleh tindakan-tindakan tegas terhadap PKI di Medan dan Jakarta. Akibatnya, para pemimpin PKI kembali bergerak di bawah tanah untuk sementara waktu.<BR/><BR/><BR/>Pemilu 1955<BR/>Pada pemilu 1955, PKI menempati tempat keempat dengan 16% dari keseluruhan suara. Partai ini memperoleh 39 kursi (dari 257 kursi yang diperebutkan) dan 80 dari 514 kursi di Konstituante.<BR/>Perlawanan terhadap kontrol Belanda atas Papua bagian barat merupakan masalah yang seringkali diangkat oleh PKI selama tahun 1950-an.<BR/>Pada Juli 1957, kantor PKI di Jakarta diserang dengan granat. Pada bulan yang sama PKI memperoleh banyak kemajuan dalam pemilihan-pemilihan di kota-kota. Pada September tahun yang sama, Masjumi secara terbuka menuntut supaya PKI dilarang [5].<BR/>Pada 3 Desember, serikat-serikat buruh, yang pada umumnya berada di bawah pengaruh PKI, mulai menguasai perusahaan-perusahaan milik Belanda. Penguasaan ini merintis nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh asing. Perjuangan melawan para kapitalis asing memberikan PKI kesempatan untuk menampilkan diri sebagai sebuah partai nasional.<BR/>Pada Februari 1958 terjadi sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pro Amerika Serikat di kalangan militer dan politik sayap kanan. Para pemberontak, yang berbasis di Sumatra dan Sulawesi, mengumumkan pada 15 Februari terbentuknya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pemerintahan yang disebut revolusioner ini segera menangkapi ribuan kader PKI di wilayah-wilayah yang berada di bawah kontrol mereka. PKI mendukung upaya-upaya Soekarno untuk memadamkan pemberontakan ini, termasuk pemberlakuan Undang-Undang Darurat. Pemberontakan ini pada akhirnya berhasil dipadamkan.<BR/>Pada 1959 militer berusaha menghalangi diselenggarakannya kongres PKI. Namun demikian, kongres ini berlangsung sesuai dengan jadwal, dan Presiden Soekarno sendiri menyampaikan sambutannya. Pada 1960, Soekarno melancarkan slogan Nasakom, yang merupakan singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Dengan demikian peranan PKI sebagai mitra dalam politik Soekarno dilembagakan. PKI membalasnya dengan menanggapi konsep Nasakom secara positif, dan melihatnya sebagai sebuah front bersatu yang multi-kelas.<BR/>Meskipun PKI mendukung Sukarno, ia tidak kehilangan otonomi politiknya. Pada Maret 1960, PKI mengecam penanganan anggaran yang tidak demokratis oleh Soekarno. Pada 8 Juli 1960, Harian Rakjat memuat sebuah artikel yang kritis terhadap pemerintah. Para pemimpin PKI ditangkap oleh militer, namun kemudian dibebaskan kembali atas perintah Soekarno.<BR/>Ketika gagasan tentang Malaysia berkembang, PKI maupun Partai Komunis Malaya menolaknya.<BR/>Dengan berkembangnya dukungan dan keanggotaan yang mencapai 3 juta orang pada 1965, PKI menjadi partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. Partai itu mempunyai basis yang kuat dalam sejumlah organisasi massa, seperti SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan Himpunan Sarjana Indonesia (HSI). Menurut perkiraan, seluruh anggota partai dan organisasi-organisasi yang berada di bawah payungnya mungkin mencapai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia.<BR/>Pada Maret 1962, PKI bergabung dengan pemerintah. Para pemimpin PKI, Aidit dan Njoto, diangkat menjadi menteri penasihat. Pada bulan April, PKI menyelenggarakan kongres partainya. Pada 1963, pemerintah Malaysia, Indonesia dan Filipina terlibat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan kemungkinan tentang pembentukan sebuah Konfederasi Maphilindo, sebuah gagasan yang dikemukakan oleh presiden Filipina, Diosdado Macapagal. PKI menolak gagasan pembentukan Maphilindo dan federasi Malaysia. Para anggota PKI yang militan menyeberang masuk ke Malaysia dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran dengan pasukan-pasukan Britania dan Australia. Sebagian kelompok berhasil mencapai Malaya, lalu bergabung dalam perjuangan di sana. Namun demikian, kebanyakan dari mereka ditangkap begitu tiba. Kebanyakan dari satuan-satuan tempur PKI aktif di wilayah perbatasan di Kalimantan.<BR/>Pada Januari 1954, PKI mulai menyita hak milik Britania kepunyaan perusahaan-perusahaan Britania di Indonesia.<BR/>Salah satu hal yang sangat aneh yang dilakukan PKI adalah dengan diusulkannya Angkatan V yang terdiri dari buruh dan petani, kemungkinan besar PKI ingin mempunyai semacam militer Partai seperti Partai Komunis Cina dan Nazi dengan SS nya. Hal inilah yang membuat TNI AD merasa khawatir takut adanya penyelewengan senjata yang dilakukan PKI dengan "tentaranya".<BR/>Pada era akhir kekuasaan Soekarno, munculah suatu insiden pembunuhan jendral-jendral TNI yang disebut insiden G30S. Dalam era ketidak jelasan dan kekacauan ini membuat PKI dan Soekarno dalam masalah besar. Yaitu menghadapi krisis nasional. Dengan alasan 'keterlibatan PKI dalam G30S', partai ini dilarang oleh Pangkopkamtib Soeharto pada tanggal 12 Maret 1966, setelah mendapat Surat Perintah Sebelas Maret dari Presiden Soekarno. Yang kemudian diklaim oleh Soeharto sebagai tonggak utama kekuatan politiknya.<BR/>Gerakan 30 September sendiri sangat membingungkan, karena Soekarno sendiri dalam pidatonya mengatakan bahwa Gestok (Sebutan Soekarno untuk G 30 S) terjadi diantaranya karena keblingeran pemimpin-pemimpin PKI.<BR/>Setelah itu bermula sebuah sejarah hitam bangsa Indonesia di mana ribuan orang tak bersalah -- terutama di pulau Jawa dan Bali -- dibantai secara sia-sia karena dituduh komunis.<BR/>Hal ini disebabkan karena rakyat Indonesia sudah merasa sangat menderita ketika PKI dianakemaskan, banyak sekali kasus-kasus pembunuhan rakyat Indonesia non PKI dilakukan oleh orang PKI tanpa ada kejelasan Hukum<BR/>Menurut beberapa sumber antara 500.000 jiwa sampai 2 juta jiwa tewas dibunuh. Ribuan lainnya mendekam di penjara atau dibuang ke pulau Buru.<BR/>umlah korban tersebut tidak dapat dibuktikan secara lebih jelas, ada kemungkinan beberapa sumber-sumber tersebut merekayasa jumlah korban agar Indonesia terlihat kejam dan tidak berperikemanusiaan<BR/>Sebuah upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi yang diprakarsai oleh (mantan) presiden Gus Dur, ketika ia masih menjabat sebagai presiden diprotes beberapa partai, terutama yang berlatar belakang agama di Indonesia. Usul rekonsiliasi oleh Gus Dur telah membuka kesempatan bagi orang-orang yang masih percaya pada ideologi berhaluan kiri untuk kembali aktif dalam politik Indonesia, yaitu memiliki hak untuk memilih. Sesuatu hal yang tak didapatkan pada era Soeharto.andri lesmanahttps://www.blogger.com/profile/11635013009608402961noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-77983073793896883962009-02-26T00:32:00.000-08:002009-02-26T00:32:00.000-08:00Perhimpunan Hindia ( Indische Vereeniging ) adalah...Perhimpunan Hindia ( Indische Vereeniging ) adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. Perkumpulan ini bersifat sosial dengan tujuan awal adalah untuk mensejahterakan para anggotanya yang berada di negeri Belanda. Sejak Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi (Ki Hajar Dewantara) masuk, pada 1913, mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik. Pada September 1922, saat pergantian ketua antara Dr. Soetomo dan Herman Kartawisastra organisasi ini berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging. Saat itu istilah "Indonesier" dan kata sifat "Indonesich" sudah tenar digunakan oleh para pemrakarsa Politik Etis. . Iwa Kusumasumantri diangkat sebagai ketua menyatakan 3 azaz pokok Indische Vereeniging yaitu: <BR/>• Indonesia menentukan nasibnya sendiri<BR/>• Kemampuan dan kekuatan sendiri <BR/>• Persatuan dalam menghadapi Belanda<BR/>Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1924, Perhimpunan Indonesia dengan tegas mengatakan tujuannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Para anggota Indonesische juga memutuskan untuk menerbitkan majalah Hindia Poetra dengan Hatta sebagai pengasuhnya. Majalah ini terbit dwi bulanan, dengan 16 halaman dan biaya langganan seharga 2,5 gulden setahun. Penerbitan Hindia Poetra ini menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide antikolonial. Dalam 2 edisi pertama, Hatta menyumbangkan tulisan kritik mengenai praktek sewa tanah industri gula Hindia Belanda yang merugikan petani. Tahun 1924, saat M. Nazir Datuk Pamoentjak menjadi ketua, nama majalah Hindia Poetra berubah menjadi Indonesia Merdeka. Tahun 1925 saat Soekiman Wirjosandjojo nama organisasi ini resmi berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). M. Hatta menjadi Voorzitter (Ketua) PI terlama yaitu sejak awal tahun 1926 hingga 1930, sebelumnya setiap ketua hanya menjabat selama setahun. Perhimpunan Indonesia kemudian menggalakkan secara terencana propaganda tentang Perhimpunan Indonesia ke luar negeri Belanda. Tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota organisasi ini antara lain: Achmad Soebarjo, Soekiman Wirjosandjojo, Arnold Mononutu, Prof Mr Sunario Sastrowardoyo, Sastromoeljono, Abdul Madjid, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, dll. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI di Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres Liaga Demokrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia. demikian pula pendapat-pendapat mereka banyak disampaikan ke tanah air. Aksi-aksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk. dituduh melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk pemberontakan terhadap Belanda maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya M. Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI dapat dikatakan radikal. Namun karena tidak terbukti bersalah, maka pada tahun 1928 mereka dibebaskan. <BR/><BR/>Rapta Justine <BR/>XI SBI 1Thatha Justinehttps://www.blogger.com/profile/15738627332824632970noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-30929232705705914202009-02-26T00:02:00.000-08:002009-02-26T00:02:00.000-08:00Partai Komunis Indonesia Palu Arit sebagai Lambang...Partai Komunis Indonesia<BR/><BR/> <BR/>Palu Arit sebagai Lambang PKI dan semua partai komunis di seluruh dunia<BR/>Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 dan dicap oleh rezim Orde Baru ikut mendalangi insiden G30S pada tahun 1965. Namun tuduhan dalang PKI dalam pemberontakan tahun 1965 tidak pernah terbukti secara tuntas, dan masih dipertanyakan seberapa jauh kebenaran tuduhan bahwa pemberontakan itu didalangi PKI. Sumber luar memberikan fakta lain bahwa PKI tahun 1965 tidak terlibat, melainkan didalangi oleh Soeharto (dan CIA). Hal ini masih diperdebatkan oleh golongan liberal, mantan anggota PKI dan beberapa orang yang lolos dari pembantaian anti PKI. Setidaknya lebih dari lima teori berusaha mengungkap kejadian tersebut. Namun teori-teori yang terkadang saling berlawanan menjadikanya diskusi besar sampai hari ini.<BR/>Latar belakang sejarah<BR/>Sebelum Revolusi Indonesia<BR/>Gerakan Awal PKI<BR/>Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda).<BR/><BR/><BR/> Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda <BR/>Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.<BR/>Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.<BR/>Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdika".<BR/>Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti di Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.<BR/>ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Ra’jat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia. Pada 1919, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.<BR/>Pembentukan Partai Komunis<BR/>Pada awalnya PKI adalah gerakan yang menyusup ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, <BR/>terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaun diangkat sebagai ketua partai.<BR/>PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920.Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).<BR/>Pemberontakan 1926<BR/>Pada November 1926 PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan kolonial di Jawa Barat dan Sumatra Barat. PKI mengumumkan terbentuknya sebuah republik. Pemberontakan ini dihancurkan dengan brutal oleh penguasa kolonial. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua [2]. Beberapa orang meninggal di dalam tahanan. Banyak aktivis politik non-komunis yang juga menjadi sasaran pemerintahan kolonial, dengan alasan menindas pemberontakan kaum komunis. Pada 1927 PKI dinyatakan terlarang oleh pemerintahan Belanda. Karena itu, PKI kemudian bergerak di bawah tanah.<BR/>Rencana pemberontakan itu sendiri sudah dirancang sejak lama. Yakni didalam perundingan rahasia aktivis PKI di Prambanan. Rencana itu ditolak tegas oleh Tan Malaka, salah satu tokoh utama PKI yang mempunyai banyak massa terutama di Sumatra. Penolakan tersebut membuat Tan Malaka di cap sebagai pengikut Lev Trotsky yang juga sebagai tokoh sentral perjuangan Revolusi Rusia. Walau begitu, beberapa aksi PKI justru terjadi setelah pemberontakan di Jawa terjadi. Semisal Pemberontakan Silungkang di Sumatra.<BR/>Pada masa awal pelarangan ini, PKI berusaha untuk tidak menonjolkan diri, terutama karena banyak dari pemimpinnya yang dipenjarakan. Pada 1935 pemimpin PKI Musso kembali dari pembuangan di Moskwa, Uni Soviet, untuk menata kembali PKI dalam gerakannya di bawh tanah. Namun Musso hanya tinggal sebentar di Indonesia. Kini PKI bergerak dalam berbagai front, seperti misalnya Gerindo dan serikat-serikat buruh. Di Belanda, PKI mulai bergerak di antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kalangan organisasi nasionalis,Perhimpoenan Indonesia , yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol PKI.<BR/><BR/>Gina Surya Ningsih xi sbi 1 tugas sejarahsiraishihttps://www.blogger.com/profile/06479264774801936676noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-72633651480166661722009-02-25T00:11:00.000-08:002009-02-25T00:11:00.000-08:00Sarekat Islam (SI) adalah sebuah organisasi perdag...Sarekat Islam (SI) adalah sebuah organisasi perdagangan berlandaskan hukum Islam. SI adalah organisasi kebangsaan pertama di Indonesia[rujukan?]. Hadir pertama kali sebagai gabungan pedagang pribumi beragama Islam yang melawan dominasi dagang keturunan Cina dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Karena keadaan politik dan sosial mendukung SI menjadi organisasi yang tampil di perpolitikan, maka SDI berubah nama menjadi SI atau Sarekat Islam. Beberapa sejarawan menganggap hari kelahiran SI pantas dijadikan tolak ukur awal pergerakan Indonesia[rujukan?].<BR/><BR/>Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M. Tirto Adi Suryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.<BR/><BR/>Kemudian tahun 1911 di kota Solo oleh Haji Samanhudi mendirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa, India dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan sosial menimbulkan kesadaran kaum pribumi. Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideologi gerakan. Tentu Anda ingin tau kira-kira apa corak organisasi SDI ini?<BR/><BR/>SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pimpinannya yang baru yaitu Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.<BR/><BR/>Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah engembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jendral Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner Sosialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.<BR/><BR/>SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebarkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin Semaun. Si merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.<BR/><BR/>Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memilih antara SI atau organisasi lain tujuannya agar Si bersih dari unsur-unsur komunis.<BR/><BR/>SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).<BR/><BR/>Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman, PSSI Kartosuwiryo, PSSI Abikusno dan PSI sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.<BR/><BR/>Kongres pertama diadakan pada bulan Januari 1913. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan bahwa SI bukan merupakan organisasi politik, dan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antar bangsa Indonesia, membantu anggotanya yang mengalami kesulitan ekonomi serta mengembangkan kehidupan relijius dalam masyarakat Indonesia.<BR/><BR/>Kongres kedua diadakan pada bulan Oktober 1917.<BR/><BR/>Kongres ketiga diadakan pada tanggal 29 September hingga 6 Oktober 1918 di Surabaya. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan jika Belanda tidak melakukan reformasi sosial berskala besar, SI akan melakukannya sendiri di luar parlemen.<BR/><BR/>apresia kirana xi sbi 2 tugas sejarahAyu Permata Shabrinahttps://www.blogger.com/profile/08539760996181344131noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-68064675360074578592009-02-25T00:08:00.000-08:002009-02-25T00:08:00.000-08:00Sarekat Islam (SI) adalah sebuah organisasi perdag...Sarekat Islam (SI) adalah sebuah organisasi perdagangan berlandaskan hukum Islam. SI adalah organisasi kebangsaan pertama di Indonesia[rujukan?]. Hadir pertama kali sebagai gabungan pedagang pribumi beragama Islam yang melawan dominasi dagang keturunan Cina dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Karena keadaan politik dan sosial mendukung SI menjadi organisasi yang tampil di perpolitikan, maka SDI berubah nama menjadi SI atau Sarekat Islam. Beberapa sejarawan menganggap hari kelahiran SI pantas dijadikan tolak ukur awal pergerakan Indonesia<BR/><BR/>Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M. Tirto Adi Suryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.<BR/><BR/>Kemudian tahun 1911 di kota Solo oleh Haji Samanhudi mendirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa, India dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan sosial menimbulkan kesadaran kaum pribumi. Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideologi gerakan. Tentu Anda ingin tau kira-kira apa corak organisasi SDI ini?<BR/><BR/>SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pimpinannya yang baru yaitu Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.<BR/><BR/>Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah engembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jendral Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner Sosialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.<BR/><BR/>SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebarkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin Semaun. Si merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.<BR/><BR/>Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memilih antara SI atau organisasi lain tujuannya agar Si bersih dari unsur-unsur komunis.<BR/><BR/>SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).<BR/><BR/>Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman, PSSI Kartosuwiryo, PSSI Abikusno dan PSI sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.<BR/><BR/>Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M. Tirto Adi Suryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.<BR/><BR/>Kemudian tahun 1911 di kota Solo oleh Haji Samanhudi mendirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa, India dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan sosial menimbulkan kesadaran kaum pribumi. Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideologi gerakan. Tentu Anda ingin tau kira-kira apa corak organisasi SDI ini?<BR/><BR/>SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pimpinannya yang baru yaitu Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.<BR/><BR/>Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah engembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jendral Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner Sosialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.<BR/><BR/>SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebarkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin Semaun. Si merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.<BR/><BR/>Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memilih antara SI atau organisasi lain tujuannya agar Si bersih dari unsur-unsur komunis.<BR/><BR/>SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).<BR/><BR/>Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman, PSSI Kartosuwiryo, PSSI Abikusno dan PSI sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.<BR/><BR/>Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M. Tirto Adi Suryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.<BR/><BR/>Kemudian tahun 1911 di kota Solo oleh Haji Samanhudi mendirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa, India dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan sosial menimbulkan kesadaran kaum pribumi. Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideologi gerakan. Tentu Anda ingin tau kira-kira apa corak organisasi SDI ini?<BR/><BR/>SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pimpinannya yang baru yaitu Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.<BR/><BR/>Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah engembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jendral Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner Sosialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.<BR/><BR/>SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebarkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin Semaun. Si merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.<BR/><BR/>Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memilih antara SI atau organisasi lain tujuannya agar Si bersih dari unsur-unsur komunis.<BR/><BR/>SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).<BR/><BR/>Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman, PSSI Kartosuwiryo, PSSI Abikusno dan PSI sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.<BR/><BR/>Kongres pertama diadakan pada bulan Januari 1913. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan bahwa SI bukan merupakan organisasi politik, dan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antar bangsa Indonesia, membantu anggotanya yang mengalami kesulitan ekonomi serta mengembangkan kehidupan relijius dalam masyarakat Indonesia.<BR/><BR/>Kongres kedua diadakan pada bulan Oktober 1917.<BR/><BR/>Kongres ketiga diadakan pada tanggal 29 September hingga 6 Oktober 1918 di Surabaya. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan jika Belanda tidak melakukan reformasi sosial berskala besar, SI akan melakukannya sendiri di luar parlemen.Ayu Permata Shabrinahttps://www.blogger.com/profile/08539760996181344131noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-77300676186697319382009-02-25T00:06:00.000-08:002009-02-25T00:06:00.000-08:00Indische Partij adalah partai politik pertama di H...Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara.<BR/><BR/>Indische Partij, yang berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia.<BR/><BR/>Partai ini berusaha didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonial Hindia Belanda tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di negara jajahan. Alasan penolakkannya adalah karena organisasi ini dianggap oleh pemerintah kolonial saat itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.<BR/><BR/>Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetera.<BR/> Pada saat menginjak <BR/><BR/><BR/>abad 20 ,sistem kolonial di Indonesia <BR/>banyak sekali mengalami perkembangan baik di bidang politik, ekonomi, dan <BR/>sosial budaya. Hal ini juga secara langsung mempengaruhi bangsa Indonesia. Sejak adanya politik <BR/>etis pada awal tahun 1900 yang dicetuskan oleh Conrad Theodore Van Deventer, <BR/>banyak sekali lahir golongan elit terpelajar di Indonesia. Politik etis merupakan <BR/>bentuk politik balas budi pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia yang telah dipolitisasi. Berkat <BR/>politik etis, bangsa Indonesia <BR/>dapat memperoleh pendidikan / edukasi sehingga dicapai kesadaran <BR/>emansipasif bangsa.Karena banyaknya kaum terpelajar <BR/>yang ada ,maka seiring waktu lahirlah organisasi-organisasi yang bergerak di <BR/>berbagai bidang, baik politik maupun bidang lainnya yang mengarah kepada <BR/>kemerdekaan negara Indonesia. <BR/>Hal-hal tersebut adalah waktu di mana perjuangan mencapai Indonesia merdeka dimulai. <BR/>Pergerakan nasionalisme Indonesia <BR/>dipengaruhi oleh adanya kaum terpelajar yang telah banyak bergaul dengan bangsa <BR/>luar sehingga membuka mata mereka tentang kesadaran akan perasaan senasib <BR/>sepenanggungan sebagai satu bangsa yang memiliki hak untuk menentukan arah <BR/>hidupnya sendiri (self-determination).Budi Utomo adalah organisasi pertama <BR/>yang berdiri di Indonesia. <BR/>Namun, keanggotaan dalam Budi Utomo masihlah terbatas dan belum ada <BR/>tanda-tanda perjuangan kemerdekaan.25 Desember 1912, berdirilah sebuah <BR/>partai politik pertama di Indonesia. <BR/>Partai ini adalah partai yang secara terang-terangan memiliki tujuan untuk <BR/>mencapai kemerdekaan bagi Indonesia. <BR/>Ini adalah salah satu perwujudan dari adanya rasa nasionalisme anak-anak bangsa <BR/>untuk menuntun ke arah kemerdekaan dan juga menggerakan bangsa agar sadar untuk <BR/>bersatu demi kemerdekaan. Partai inilah yang mengawali politik anak bangsa <BR/>meski salah satu pendirinya adalah seorang Indo. Partai ini adalah <BR/>Indische Partij. Indiche Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker, Tjipto <BR/>Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Melalui partai ini,Ernest Douwes Dekker mendesak pemerintah untuk mengubah garis <BR/>kebijaksanaan yang ditempuh. Politik "Etis" yang dilaksanakan Belanda <BR/>sejak awal abad ke-20 dihantamnya. Seperti diketahui, garis "politik <BR/>etis" itu tidak lagi memperlakukan Hindia-Belanda sebagai daerah <BR/>eksploitasi, sapi perahan untuk kemakmuran negeri Belanda, tetapi dimaksudkan <BR/>untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pribumi. Fokus politik ini adalah <BR/>edukasi- irigasi-transmigrasi-desentralisasi. Namun, Ernest Douwes Dekker <BR/>mengemukakan, bukan begitu caranya untuk menjaga agar Belanda tak kehilangan <BR/>tanah jajahannya. Menurutnya, yang diperlukan adalah pemerintahan sendiri, <BR/>self-rule, untuk penduduk Indië sendiri, karena merekalah yang lebih tahu dan <BR/>mengerti kepentingannya sendiri. Di sini untuk pertama kalinya disuarakan <BR/>gagasan untuk memerintah diri sendiri. Berbeda dengan perlawanan-perlawanan <BR/>terhadap Belanda sebelumnya yang ditujukan kepada restauration, mengembalikan Hindia <BR/>Belanda kepada kekuasaan tradisional, sekarang mulai dikumandangkan keinginan <BR/>untuk mandiri, mengurus dan menentukan nasib sendiri.Tulisan Ernest Douwes <BR/>Dekker semakin radikal dan dalam dekade kedua abad ke-20 masyarakat tanah <BR/>jajahan diajak untuk bergerak-Kameraden, <BR/>stookt de vuren! (Kawan-kawan, nyalakanlah api!). <BR/>Gagasan-gagasan demikian yang muncul dalam pers Hindia-Belanda mendapat <BR/>perhatian bukan hanya di kalangan kaum Indo, tetapi juga di kalangan pribumi <BR/>yang sudah mendapat pendidikan Barat dan menguasai bahasa Belanda, di antaranya <BR/>Dr Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Bersama kedua tokoh ini <BR/>Ernest Douwes Dekker mengadakan aksi antikolonial sehingga mereka sering <BR/>dianggap sebagai tiga serangkai. Dalam hubungan ini tiga serangkai memelopori <BR/>gerakan politik dengan resmi membentuk Indische Partij atau Partai Hindia. Asas perjuangan Indiche Partij adalah <BR/>nasionalisme dan kooperatif. Semboyannya berbunyi : Indie los van Holland (Hindia bebas dari Holland) dan Indie voor Inders (Hindia untuk orang <BR/>Hindia). Keanggotaanya bersifat terbuka bagi semua orang tanpa pandang <BR/>bulu, dengan tujuan: <BR/>- membangkitkan <BR/>rasa cinta tanah air Indonesia <BR/>- membangun <BR/>kerja sama untuk kemajuan tanah air <BR/>- mempersiapkan <BR/>tanah air bagi kehidupan bangsa yang merdeka <BR/>Propaganda <BR/>dilakukan di mana-mana bahkan ke seluruh Jawa <BR/>baik secara lisan maupun tertulis. Propaganda Indische Partij ini <BR/>disambut dengan antusias oleh orang-orang yang anti penjajah sehingga partai <BR/>ini sudah memiliki 30 cabang di seluruh Jawa. Para pemimpin Indische Partij <BR/>berusaha mendaftarkan status badan hukum dari Indische Partij kepada pemerintah <BR/>kolonial Hindia Belanda melalui sidang parlemen tetapi pada tanggal 11 Maret <BR/>1913, penolakan dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg (wakil pemerintah Belanda di negara <BR/>jajahan). Alasan penolakkanya adalah karena organisasi ini dianggap oleh <BR/>pemerintah kolonial pada saat itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat <BR/>dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.Dalam tindak-tanduknya ,ketiga tokoh <BR/>pendiri partai ini sudah diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Tindakan-tindakan <BR/>ini mulai nyata pada 21 Maret -23 Maret 1913 , ketika Belanda akan merayakan <BR/>upacara peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis (Napoleon) dengan menggunakan pungutan dana dari <BR/>Hindia Belanda. Melalui majalah De Express, Suwardi Suryaningrat menulis sebuah <BR/>artikel yang mengkritik pemerintah <BR/>Belanda dengan judul "Als ik eens <BR/>Nederlander was" (Jika Aku Seorang Belanda). Berikut <BR/>kutipannya “………Sekiranya <BR/>aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan <BR/>pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas <BR/>kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi <BR/>juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan <BR/>itu. Pikiran untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan <BR/>sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin <BR/>itu! Kalau aku seorang Belanda, apa yang menyinggung perasaanku dan <BR/>kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa <BR/>inlander diharuskan ikut mengkongsi <BR/>suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingan sedikitpun . Seandainya <BR/>aku seorang Belanda, aku protes peringatan yang akan diadakan itu.Aku akan <BR/>peringatkan kawan-kawan penjajah ,bahwa sesungguhnya sangat berbahaya pada saat <BR/>itu mengadakan perayaan peringatan kemerdekaan. Aku akan peringatkan semua <BR/>bangsa Belanda jangan menyinggung peradaban bangsa Indonesia yang baru bangun <BR/>dan menjadi berani.Sungguh aku akan protes sekeras-kerasnya……..”Akibat dari tindakan yang radikal <BR/>melalui artikel tersebut ,pemerintah Belanda dibuat resah dan pada tanggal 31 <BR/>Maret 1913 , tiga serangkai diasingkan (diinternir). Douwes Dekker dibuang ke <BR/>Timor (Kupang).Tjipto Mangunkusumo dibuang ke Banda sedangkan Suwardi <BR/>Suryaningrat dibuang ke Bangka. Tidak lama kemudian mereka dieksternir <BR/>(diasingkan) ke Belanda, namun pada tahun 1914 ,Cipto Mangunkusumo diizinkan <BR/>kembali karena masalah kesehatan. Pada tahun 1917 Douwes Dekker dibebaskan dari <BR/>hukuman dan Suwardi Suryaningrat pada tahun 1918 ,lalu kembali ke Indonesia.Bersamaan dengan waktu pengasingan 3 <BR/>serangkai dimulai, pemerintah Hindia Belanda telah membubarkan Indische Partij. <BR/>Partai ini sudah dilarang karena sikapnya yang radikal untuk menuntut <BR/>kemerdekaan ,namun perjuangan masih terus berlanjut. Sebagian besar anggotanya <BR/>berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetra. Pengalaman di pengasingan atau <BR/>dibuang tidak membuat tokoh-tokoh 3 serangkai jera dalam memperjuangkan <BR/>kemerdekaan Indonesia. <BR/><BR/>TUGAS SEJARAH (AYU PERMATA SHABRINA PUTRI XI SBI 2)Ayu Permata Shabrinahttps://www.blogger.com/profile/08539760996181344131noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-38889895439996575922009-02-23T07:32:00.000-08:002009-02-23T07:32:00.000-08:00saya sudah mengirim komentar mengenai Sarekat Isla...saya sudah mengirim komentar mengenai Sarekat Islam sebagai tugas remedial.<BR/>mohon check di blog saya:stamfordbridgeatfulhamroad.blogspot.comAditya Prasetyohttps://www.blogger.com/profile/01656568219016925210noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-81988136721670839042009-02-22T22:39:00.000-08:002009-02-22T22:39:00.000-08:00Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkita...Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.<BR/>1 Sejarah NU<BR/>2 Paham Keagamaan<BR/>3 Basis pendukung<BR/>4 Tujuan dan Usaha Organisasi <BR/>4.1 Tujuan Organisasi<BR/>4.2 Usaha Organisasi<BR/>5 Struktur Organisasi<BR/>6 Jaringan Organisasi<BR/>7 NU dan Politik<BR/>8 Pranala luar<BR/><BR/>1.Sejarah NU<BR/><BR/>Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.<BR/><BR/>Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.<BR/><BR/>Suatu waktu Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab Wahabi di Mekkah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bidah. Gagasan kaum Wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah maupun PSII di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermazhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.<BR/><BR/>Dengan sikapnya yang berbeda itu kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta pada tahun 1925. Akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekkah yang akan mengesahkan keputusan tersebut. Sumber lain menyebutkan bahwa K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahab Hasbullah dan sesepuh NU lainnya melakukan walk out.<BR/><BR/>Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebasan bermazhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamakan Komite Hejaz, yang diketuai oleh K.H. Wahab Hasbullah.<BR/><BR/>Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, maka Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya, hingga saat ini di Mekkah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan mazhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermazhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah dan peradaban yang sangat berharga.<BR/><BR/>Berangkan komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar.<BR/><BR/>Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.<BR/><BR/>Paham Keagamaan<BR/><BR/>NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti satu mazhab:Syafi'i Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.<BR/><BR/>Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.<BR/><BR/>Basis pendukung<BR/> <BR/><BR/>Jumlah warga NU yang merupakan basis pendukungnya diperkirakan mencapai lebih dari 80 juta orang , yang mayoritas di pulau jawa, kalimantan, sulawesi dan sumatra dengan beragam profesi, yang sebagian besar dari mereka adalah rakyat jelata, baik di kota maupun di desa. Mereka memiliki kohesifitas yang tinggi karena secara sosial ekonomi memiliki problem yang sama, selain itu mereka juga sangat menjiwai ajaran ahlususunnah wal jamaah. Pada umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat dengan dunia pesantren yang merupakan pusat pendidikan rakyat dan cagar budaya NU.<BR/><BR/>Basis pendukung NU ini mengalami pergeseran, sejalan dengan pembangunan dan perkembangan industrialisasi, maka penduduk NU di desa banyak yang bermigrasi ke kota memasuki sektor industri. Maka kalau selama ini basis NU lebih kuat di sektor petani di pedesaan, maka saat di sektor buruh di perkotaan, juga cukup dominan. Demikian juga dengan terbukanya sistem pendidikan, basisi intelektual dalam NU juga semakin meluas, sejalan dengan cepatnya mobilitas sosial yang terjadi selama ini.<BR/><BR/>Tujuan dan Usaha Organisasi<BR/><BR/>Tujuan Organisasi<BR/><BR/>Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.<BR/><BR/>Usaha Organisasi<BR/>Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.<BR/>Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa.<BR/>Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.<BR/>Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu masyarakat.<BR/>Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyrakat.<BR/><BR/>Struktur Organisasi<BR/><BR/>Pengurus Besar (tingkat Pusat)<BR/>Pengurus Wilayah (tingkat Propinsi)<BR/>Pengurus Cabang (tingkat Kabupaten/Kota) atau Pengurus Cabang Istimewa untuk kepengurusan di luar negeri<BR/>Pengurus Majlis Wakil Cabang / MWC (tingkat Kecamatan)<BR/>Pengurus Ranting (tingkat Desa / Kelurahan)<BR/><BR/>Untuk Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang, setiap kepengurusan terdiri dari:<BR/>Mustayar (Penasihat)<BR/>Syuriyah (Pimpinan tertinggi)<BR/>Tanfidziyah (Pelaksana Harian)<BR/><BR/>Untuk Ranting, setiap kepengurusan terdiri dari:<BR/>Syuriyah (Pimpinan tertinggi)<BR/>Tanfidziyah (Pelaksana harian)<BR/><BR/><BR/>Jaringan Organisasi<BR/><BR/>Hingga akhir tahun 2000, jaringan organisasi NU meliputi:<BR/>31 Wilayah<BR/>339 Cabang<BR/>12 Cabang Istimewa<BR/>2.630 Majelis Wakil Cabang / MWC<BR/>37.125 Ranting<BR/><BR/><BR/>NU dan Politik<BR/><BR/>Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil dengan merahil 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Sukarno. Setelah PKI memberontak, NU tampil sebagai salah satu golongan yang aktif menekan PKI, terutama lewat sayap pemudanya GP Ansor.<BR/><BR/>NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.<BR/><BR/>Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.<BR/><BR/><BR/><BR/>ANDI SETIADI<BR/>XI IPS 4<BR/>(nilai 100 ya pak)andi setiadihttps://www.blogger.com/profile/10109127613715952536noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-19606602969923874292009-02-21T05:04:00.000-08:002009-02-21T05:04:00.000-08:00saya sudah mengirim komentar mengenai PNI sebagai ...saya sudah mengirim komentar mengenai PNI sebagai tugas remedial.<BR/>mohon check di blog saya:aturpambudi.blogspot.comaturpambudihttps://www.blogger.com/profile/11873946108449440309noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-35118460374835994612009-02-18T00:05:00.000-08:002009-02-18T00:05:00.000-08:00menurut saya..jika indonesia tidak di jajah,indone...menurut saya..<BR/>jika indonesia tidak di jajah,indonesia tidak akan bisa berkembang seperti sekarang.<BR/>mungkin bangsa ini akan amat jauh tertinggal dengan negara lainnya.<BR/>ya walaupun dampak penjajahan lebih banyak negatif nya tetapi di lain sisi, ini akan bisa menjadi pemicu kita sebagai warga negara agar indonesia tidak di jajah lagi seperti dulu.<BR/><BR/>kayaknya kalo ga ada pembangunan jalan anyer-panarukan, mungkin sampai sekarang tidak ada yg nama nya jalan protokol. hehehe<BR/><BR/>Naufal Pamuji<BR/>XI SBI 2Ziiehttps://www.blogger.com/profile/08056070367352245690noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-23593163609965604412009-02-17T04:07:00.000-08:002009-02-17T04:07:00.000-08:00Ass.menurut saya.....kolonialisme itu tidak seburu...Ass.<BR/><BR/>menurut saya.....<BR/>kolonialisme itu tidak seburuk yang kita pikirkan. Setiap kekurangan pasti ada kelebihannya, begitu juga sebaliknya. Walaupun menyebabkan banyak korban dalam kebijakan kerja paksa/rodi tetapi masih ada sisi baiknya yaitu jalan antara anyer-panarukan. Yang sampai sekarang masih kita pergunakan.<BR/>Penjajah telah mewarisi kita sebuah 'budaya' yang akhirnya mengakar sampai sekarang.Bisa kita lihat pda zaman ORDE BARU,banyak sekali KKN. Selain itu masih banyak dampak positifnya, rakyat Indonesia jadi mengenal sistem irigasi,walaupun sistem pengairan tersebut hanya dipergunakkan untuk perkebunan milik Belanda,munculnya kaum-kaum berintelektual tinggi karena Belanda mendirikan sekolah rakyat.<BR/><BR/>Sebagai generasi muda,Ayo kita teruskan perjuangan pahlawan kita !!<BR/>Giat belajar,agar kita tidak mudah dipengaruhi dan dibodohi lagi oleh bangsa lain. Tunjukkan pada dunia, bahwa kita bangsa Indonesia ADALAH BANGSA YANG BESAR, yang juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kancah Internasional ! Jangan mau dianggap remeh atau rendah oleh negara lain. Berantas korupsi, jangan bangga akan'prestasi'korupsi!!<BR/>:D<BR/><BR/>MELI AZRINI<BR/>XI SBI 1Meliihttps://www.blogger.com/profile/01056182284631987427noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-29241476939494466652009-02-16T03:39:00.000-08:002009-02-16T03:39:00.000-08:00assalamualaikum..setelah shintaa membaca semua kom...assalamualaikum..<BR/><BR/>setelah shintaa membaca semua kommentar darii teman-teman..<BR/>bisa disimpulin kalo semua pada ngga setuju sama PENJAJAHAN yang kebanyakan ngakibatin kerugian untuk rakyat yang dijajah seperti INDONESIA dulu..<BR/><BR/>yiia jelas lah ngerugiiin.. namanya juga PENJAJAHAN.. pasti merugikan di salah satu pihak..<BR/>kalo ga gituu bukan penjajahan namanya..<BR/><BR/>skrg shinta mau ngasih komentar..<BR/><BR/>dari yang snta tau kenapa Indonesia bisa dijajah adalah karena pada jamnan dulu itu, rakyat Indonesia itu belum memiliki pemikiran yang jauh lebih berkembang dan maju dibandingkan para bangsa pedatang yang semakin lama berperan sebagai penjajah diIndonesia.. mereka bisa melakukan hal seenaknya kepada rakyat INdonesia, karena mereka lebih pintar. dengan kepintarannya itu mereka membuat rakyat Indonesia seperti budak.padahal tanah yang mereka tempati adalah tanah Rakyat Indonesia.. penyiksaan, kerja paksa.. kolonialisme..<BR/>semua telah terjadi di Indonesia..<BR/>dan dampak kolonialisme yang ada sampai sekarang adalah korupsi, yang telah terjadi saat adanya VOC..<BR/><BR/>Sebagai warga negara, Rakyat dan Bangsa Indonesia..<BR/>ayo.. kita berfikiran lebih kedepan.. hilangkan dampak kolonialisme mulai darii diri kita sendiri.. sehingga nanti jika kita sudah menjadi orang yang besar dan sukses, dampak kolonialismi tidak terbawa lagi.. MULAI dari SEKARANG..<BR/>Ayo kita Menuntut ILMU dengan benar dan bermanfaat untuk sesama..<BR/>sehingga kejadian yang dialami oleh rakyat terdahulu tidak terjadi lagi..<BR/>Pertahankan KEMERDEKAAN INDONESIA..<BR/>tuntutlah ILMU agar kita tidak dibodohi Lagi oLeh bangsa Lain..<BR/><BR/>SEMANGAT!!<BR/><BR/>Shinta Mariana = XI sbi 2shiintahttps://www.blogger.com/profile/05236643421588292038noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-52549218334181659732009-02-16T01:27:00.000-08:002009-02-16T01:27:00.000-08:00saya pikir, kolonialisme tidak selalu seburuk yang...saya pikir, kolonialisme tidak selalu seburuk yang dipikirkan kita selama ini, selalu ada kelebihan walau tersirat, hanya saja kebanyakan keburukan dari kolonialismelah yang di expose, misalnya saja, dengan adanya pembuatan jalan dari anyer hingga panarukan , bangsa indonesia sebenarnya secara tidak langsung, diajarkan mengenai mekanisme pembangunan sebuah jalan yang pada akhirnyapun, dapat dipakai oleh semua orang. tapi selama ini kita hanya melihat banyaknya korban yang terjatuh saat pembuatan jalan itu. dengan adanya kolonialisme dan penjajahan pulalah, bisa dikatakan bangsa indonesia belajar untuk saling bahu-membahu menolong satu sama lain, semua merasa satu bangsa.<BR/>untuk saat inipun sadar atau tidak sadar, bangsa indonesia sampai sekarang masih tetap dijajah oleh bangsa lain, mulai dari barang-barang elektronik yang membludak di pasar indonesia, hingga bangsa indonesia sendiri lebih percaya pada produk negara lain, seperti jepang dibanding produk indonesia sendiri, maka dari itu, kita hingga saat ini, belum bisa keluar dari penjajahan, dan menurut saya jika kita ingin bebas dari penjajahan harus dimulai dari diri kita sendiri dulu. perbaiki moral bangsa dan kita pun akan maju.<BR/><BR/>apresia kirana sari (XI SBI 2)P.E.N.C.E.Thttps://www.blogger.com/profile/10380370720605350827noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-32797178825391211102009-02-14T18:16:00.000-08:002009-02-14T18:16:00.000-08:00Ass...Bapak menurut saya..Dampak-dampak dari pelak...Ass...<BR/>Bapak menurut saya..<BR/>Dampak-dampak dari pelaksanaan VOC masih terasa hingga saat ini.<BR/>Seperti, budaya korupsi yang ditinggalkan oleh VOC pada saat berkuasa di Indonesia.<BR/>Dampak-dampak yang lain ada dampak negatif & positif.<BR/><BR/>* Dampak negatif:<BR/>- Kondisi negara Indonesia menjadi terpecah<BR/> belah.<BR/>- Penderitaan rakyat yang berkepanjangan.<BR/>- Banyak korban nyawa & harta.<BR/>- Menurunnya kualitas hidup.<BR/>- Tindakan tidak manusiawi kepada pribumi.<BR/><BR/>* Dampak positif:<BR/>- Memperkokoh persatuan, karena rasa senasib.<BR/>- Mengasah mental bangsa menjadi lebih kuat.<BR/>- Memunculkan semangat patriotisme &<BR/> kebangsaan.<BR/>- Menumbuhkan kesadaran untuk selalu<BR/> mempertahankan tanah air. <BR/>- Semangat untuk merdeka (terbebas dari<BR/> penjajah).<BR/><BR/>Maka, di negara Indonesia sekarang ini yang sudah merdeka, kita harus dapat menjaga pengaruh dari bentuk neokolonialisme & imperialisme, yaitu dengan cara mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat. Supaya kita dapat menaikkan kualitas hidup bangsa. Budaya korupsi harus dibrantas & kita ciptakan pemerintahan yang bersih & berwibawa.<BR/>Segala budaya yang masuk ke Indonesia, harus kita saring sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.<BR/><BR/>Wassalam.<BR/>(Yuda Nabella Prameswari) =XI SBI 2=beLLahttps://www.blogger.com/profile/02187757951397568556noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-83361956700466115472009-02-13T19:37:00.000-08:002009-02-13T19:37:00.000-08:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.beLLahttps://www.blogger.com/profile/02187757951397568556noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-15863028026176612222009-02-13T03:54:00.000-08:002009-02-13T03:54:00.000-08:00Akibat kolonialisme yang bisa kita rasakan saat in...Akibat kolonialisme yang bisa kita rasakan saat ini adalah korupsi yang sudah menjadi budaya di Indonesia. walaupun dengan korupsi bisa membuat VOC bangkrut tetapi rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja agar keuangan Belanda surplus. Jalan POS dan Rel Kereta Api yang dibangun Belanda dapat sangat berguna karena memudahkan melakukan perjalanan jauh. Walaupun sebenarnya Jalan POS dan Rel Kereta Api dibangun oleh rakyat Indonesia sendiri, pemerintah Belanda hanya menggunakan tenaga Rakyat Indonesia untuk kerja rodi demi kepentingan mereka sendiri tanpa memikirkan hak asasi manusia.Olivin Setia Grahahttps://www.blogger.com/profile/16772188055248587610noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-76353415230673858542009-02-12T20:55:00.000-08:002009-02-12T20:55:00.000-08:00menurut kami, adanya penjajahan VOC di Indonesia m...menurut kami, adanya penjajahan VOC di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. awal kami belajar sejarah, kami asumsi Belanda adalah sosok negara penjajah yang sangat kejam dan sama sekali tidak bermanfaat bagi negara kita. tapi kali ini, kami telah mengsut beberapa dampak positif dari penjajahannya seperti, adanay pemabangunan sarana prasarana di Indonesia akibat jajahan Belanda, bangunan-bangunan tua dan kuat yang sampai sekarang masih dimanfaatkan dan dijaga keasliannya. meskipun demikian dampak negatif masih lebih banyak daripada dampak positif. dampak-dampak negatifnya seperti pendidikan yang masih kurang dibandingkan dengan negara-negara yang dijajah oleh Inggris, penanaman sifat korupsi yang sampai sekarang masih berakar kuat di Indonesia dan sangat sulit untuk dihentikan.<BR/>-NURUL FAJRIYAH DAN EGA ADAWIYAH PALESTINE-<BR/>XI SBI 2Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08192447092962795596noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-46492028996515058532009-02-12T20:54:00.000-08:002009-02-12T20:54:00.000-08:00menurut kami, adanya penjajahan VOC di Indonesia m...menurut kami, adanya penjajahan VOC di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. awal kami belajar sejarah, kami asumsi Belanda adalah sosok negara penjajah yang sangat kejam dan sama sekali tidak bermanfaat bagi negara kita. tapi kali ini, kami telah mengsut beberapa dampak positif dari penjajahannya seperti, adanay pemabangunan sarana prasarana di Indonesia akibat jajahan Belanda, bangunan-bangunan tua dan kuat yang sampai sekarang masih dimanfaatkan dan dijaga keasliannya. meskipun demikian dampak negatif masih lebih banyak daripada dampak positif. dampak-dampak negatifnya seperti pendidikan yang masih kurang dibandingkan dengan negara-negara yang dijajah oleh Inggris, penanaman sifat korupsi yang sampai sekarang masih berakar kuat di Indonesia dan sangat sulit untuk dihentikan.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08192447092962795596noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-50975223457499825492009-02-11T04:48:00.000-08:002009-02-11T04:48:00.000-08:00Menurut saya ya pak, Indonesia itu belum bisa meng...Menurut saya ya pak, Indonesia itu belum bisa menghilangkan dampak - dampak yang ditimbulkan akibat penjajahan khususnya zaman cultuur stelsel yang dahulu. contohnya saja dari makanan, Indonesia mempunyai sumber bahan dasar coklat di Lampung tapi dengan mudahnya dibeli dengan murah oleh Swiss dan dijual kembali ke Indonesia dengan harga mahal. Para masyarakat yang membeli makanan "keren" dan "mewah" itu tidak menyadari bahwa makanan yang mereka makan bahan dasarnya dari negara mereka sendiri. Memang dampak penjajahan itu tidak bisa langsung dihapuskan begitu saja, tapi bisa hilang perlahan-lahan dengan bantuan masyarakat Indonesia sendiri, bisa dengan membuka lapangan kerja dan membuka mata akan peluang berbisnis di negara kita dengan sumber alam lokal. Lihat saja negara-negara maju, mereka menggali ilmu dari Indonesia, mengapa sumber ilmunya malah tertinggal ? Indonesia juga mengalami penjajahan sampai sekarang walau tak terlihat langsung , seperti penjajahan sosial, budaya, bahkan moral kita pun dijajah. Karena memang dasar dari penjajahan yang dilakukan dahulu bertujuan untuk menguntungkan satu pihak. Namun, Indonesia masih terbilang hebat karena berani memproklamasikan kemerdekaan.<BR/><BR/>(AYU PERMATA SHABRINA PUTRI XI SBI 2)Ayu Permata Shabrinahttps://www.blogger.com/profile/08539760996181344131noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-18273339547325881822009-02-11T04:38:00.000-08:002009-02-11T04:38:00.000-08:00menurut sayamemang semua yang dinamakan dengan pen...menurut saya<BR/>memang semua yang dinamakan dengan penjajahan memang tidak akan pernah bisa dibenarkan hanya merugikan pihak yang terjajah.Dan yang menjajah tersebut memiliki keuntungan yang sangat hebat.<BR/>SANGAT benar JIKA KONSTITUSI kita MENANTANG PENJAJAHAN<BR/><BR/><BR/><BR/>Kolinialisme di Indonesia merugikan Indonesia seperti ada nya perusahaan dagang besar yang bernama VOC , VOC menerapkan monopoli perdagangan antara lain penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang di tetapkan VOC,kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi. Dan<BR/>di jaman kolinialisme pun adanya diktator sehingga banyak kekejaman dan kesewenang-wenangan yang terjadi pada saat itu, rakyat dipaksa kerja rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan<BR/><BR/>dan juga banyak penduduk yang mati kelaparan dan karena kerja yang sangat berat.<BR/>pada saat kolinialisme pun adanya SISTEM TANAM PAKSA semua nya dilakukan dengan pemaksaan jika tidak akan dikenakan hukuman fisik yang berat dan tanam paksa memang berdasarkan janji tertulis tidak menekan rakyat namun dalam praktiknya sering kali menyimpang sehingga rakyat pun dirugikan.dampak dari kolnialisme sangat mengakar sampai sekarang<BR/>di Indonesia contoh nya seperti Budaya korupsi<BR/>Budaya ini muncul pertama kali ketika pemerintah belanda.dan inilah dampak yang sangat buruk bagi bangsa indonesia<BR/>terutama bagi orang orang yang berada di pemerintahan<BR/>Indonesia tidak akan bisa maju jika pemerintahnya pun tidak takut untuk melakukan korupsi.Korupsi ada dimana2.<BR/><BR/><BR/>dAN dampak dari kolinialisme memang banyak kerugianya tapi seperti layaknya sebuah mata uang yang memiliki 2 sisi yang berbeda<BR/>Tidak seharusnya melihat hanya dari 1 sisi yaitu sisi negatif saja<BR/><BR/>ada pun dampak positif nya yang mungkin masih ada sampai saat ini yaitu adanya jalan anyer-panurukan , mengenal adanya irigasi imgrasi dan edukasi dirintisnya kebun raya bogor yang sampai sekarang menjadi tempat wisata sekaligus tempat sejarah ,ditemukannya bunga RAFFLESIA ARNOLDI .<BR/><BR/>Nah,,dijaman ini sekarang ayo kita sama2 menentang penjajahan<BR/>MUngkin penjajahan yang sekarang seperti ekonomi budaya..<BR/>sebagai penerus bangsa, harus bisa memilih mana yang buruk dan mana yang baik<BR/>jika kita semuah sudah bisa memilah milah<BR/>maka bangsa indonesia tidak lagi dijajah..<BR/><BR/><BR/>PUTI A RAISSA 11SBI 2puti raissahttps://www.blogger.com/profile/09964253097444443866noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6033023357503229266.post-28957433406142177752009-02-11T04:37:00.000-08:002009-02-11T04:37:00.000-08:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.puti raissahttps://www.blogger.com/profile/09964253097444443866noreply@blogger.com